Pada akhir September 2025, Polri mengumumkan rotasi besar empat kepala polisi daerah (Kapolda). Rotasi ini bukan sekadar pergantian jabatan, melainkan upaya memperkuat institusi dan menanggapi tantangan keamanan di masing‑masing provinsi. Yuk, kita ulas apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat, dan apa arti perubahan ini bagi keamanan publik.
Berikut rangkuman singkat dari pergantian yang diumumkan:
Semua perubahan ditandatangani oleh Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo pada 24 September 2025, dan detail lengkapnya dipublikasikan lewat Media Polri pada 26 September 2025.
Rotasi Kapolda memang rutin, tapi setiap kali ada pergantian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Dalam kasus September 2025, Polri menekankan bahwa rotasi ini dilakukan untuk memperkuat institusi. Artinya, mereka menilai bahwa keempat Kapolda yang diganti memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan di wilayah baru mereka.
Untuk warga yang ingin tahu lebih lanjut, Anda bisa memantau laporan resmi Polri atau mengunjungi kantor kepolisian setempat. Biasanya, Kapolda baru akan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, jadi jangan ragu untuk hadir dan bertanya langsung.
Intinya, rotasi Kapolda ini adalah upaya internal Polri untuk menyesuaikan kepemimpinan dengan tantangan keamanan yang terus berubah. Bagi Anda yang peduli dengan keamanan lingkungan, tetap ikuti berita terbaru dan beri masukan lewat kanal resmi. Dengan begitu, kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran dan memberikan rasa aman bagi semua.
Polri melakukan rotasi besar empat Kapolda di Lampung, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo menandatangani surat mutasi pada 24 September 2025. Perubahan mencakup penempatan kembali Helmy Santika, Rusdi Hartono, dan penunjukan Victor Theodor Siih Hombing di Bangka Belitung. Rotasi ini disebut rutin untuk memperkuat institusi dan menanggapi tantangan keamanan. Media Polri mengumumkan detail pergantian pada 26 September 2025.
आगे पढ़ें