Hit and Run: Apa Itu dan Bagaimana Polisi Menanganinya?

Sering lihat berita tentang mobil menabrak orang lalu melarikan diri? Itu yang disebut hit and run. Di Indonesia, kasus ini masuk kategori kriminal karena melanggar hukum lalu lintas dan undang‑undang perlindungan korban.

Kenapa driver melarikan diri? Kadang takut ditilang, takut dikenakan denda berat, atau takut terlibat proses hukum yang panjang. Tapi melarikan diri justru memperparah situasi, karena korban tidak dapat memperoleh pertolongan segera.

Cara Polisi Menyelidiki Hit and Run

Setelah laporan diterima, tim polisi akan mengumpulkan bukti di lokasi. Foto, rekaman CCTV, saksi mata, dan jejak kendaraan menjadi kunci. Polisi juga mengecek nomor plat yang terbaca di kamera lalu lintas.

Jika pelaku masih belum ketahuan, polisi biasanya mengeluarkan perintah pencarian kendaraan berdasarkan ciri‑ciri yang diberikan saksi. Pemilik kendaraan yang terlibat wawancara untuk memastikan apakah memang mobilnya terlibat atau tidak.

Bagaimana Warga Bisa Membantu?

Jika kamu menyaksikan hit and run, catat nomor plat, jenis mobil, warna, dan arah perjalanan. Jika ada CCTV di sekitar, minta petugas keamanan atau pengelola tempat menyalin rekaman. Segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau hubungi layanan darurat.

Jangan coba mengkonfrontasi pelaku sendiri, karena bisa berbahaya. Persiapkan semua informasi yang kamu dapat, dan serahkan pada pihak berwenang. Dengan laporan yang lengkap, peluang mengungkap pelaku jadi jauh lebih tinggi.

Selain membantu polisi, kamu juga bisa ikut kampanye keselamatan jalan. Edukasi teman dan keluarga tentang pentingnya bertanggung jawab saat kecelakaan. Mengurangi rasa takut atau stigma terhadap pelaporan akan mempercepat penanganan kasus hit and run.

Ingat, setiap detik menunggu bisa mengurangi peluang korban mendapatkan perawatan yang tepat. Jadi, bila melihat kecelakaan, segera hubungi layanan darurat, kemudian bantu polisi dengan informasi yang kamu punya.